Apep AS Hudaya, Mendalang Keliling Dunia
BANYAK yang tidak tahu bahwa dalang ganteng bernama Apep AS Hudaya ini adalah alumni Fikom Unpad, dan dengan wayangnya ia berkeliling ke belasan negara di hampir semua benua di dunia.
Alumni Prodi Humas ini menuturkan, ia merasakan manfaat selama menempuh studi di Fikom Unpad karena sangat menunjang profesinya sebagai dalang yang telah digelutinya sejak 1992, atau sebelum memasuki Sekolah Menengah Karawitan Indonesia (SMKI, kini bernama SMK Negeri 10 Bandung) “Sejak saya mulai menekuni ilmu komunikasi, saya mulai memahami bahwa kelompok masyarakat satu dengan lainnya tidak dapat disamakan. Mereka memiliki karakteristik dan lingkungan hidup yang berbeda pula. Ini akan berpengaruh pada cara pandang masyarakat terhadap sesuatu. Saya pikir, pemahaman ini akan menunjang karir saya (sebagai dalang),” katanya
Apep menjelaskan, analisis khalayak sangat berguna untuk menyusun format pagelaran untuk setiap golongan masyarakat. “Penyajian wayang golek bagi kalangan mahasiswa berbeda bagi kalangan masyarakat kelas menengah ke bawah. Hal itu tidak bisa disamakan,” ujar Apep. Anggota Lingkung Seni Sunda (Lises) Unpad tahun 1999-2001 ini menambahkan, saat ini banyak dalang yang tidak mampu melihat kondisi masyarakat yang sangat beragam, terutama dari kelas ekonomi dan tingkat pendidikannya. Hal tersebut sangat mempengaruhi pesan yang hendak disampaikan para dalang dalam setiap pertunjukan seni wayang khas Sunda ini. “Kalau dalang-dalang lain masih menyamaratakan konten pagelarannya, terutama dalam hal bahasa (untuk kalangan muda), maka pasti pagelaran akan menjadi sia-sia, karena tidak tersampaikan dengan maksimal,” tuturnya.
Apep merupakan dalang wayang golek yang masih eksis di Jawa Barar sampai sekarang. Keinginannya sebagai dalang muncul karena faktor keluarganya yang juga seorang dalang, dalam hal ini adalah ayahnya, Bejo Hudaya. Selain itu, faktor lingkungan yang sangat menjunjung tinggi kebudayaan Sunda membuat hasratnya sebagai seorang dalang semakin kuat.
Awal karirnya sebagai dalang dimulai dengan memainkan wayang golek pada sebuah acara pesta pernikahan di tempat tinggalnya. “Waktu itu saya belum sekolah di SMKI. Karena sering diajarkan oleh ayah saya, saya mulai memberanikan diri untuk tampil. Acara itu menjadi pagelaran saya pertama kali,” katanya. Sepanjang karirnya, Apep telah menggelar pertunjukan wayang golek di hampir seluruh benua di dunia, seperti Asia dan Amerika. “Saya sering nampil di Amerika Serikat. Sudah dua kali saya ke sana,” jelasnya. Negara adidaya itu menjadi negara yang berkesan baginya karena melibatkan mahasiswa dari Badge Collage AS sebagai pemain gamelannya. (Thifal Solesa Waldi)