
Gigih Belajar dan Mengajar Sampai ke Negeri Seberang, Pak Ibek Kembali Memulai Perjalanan yang Cemerlang
Dr. phil. Subekti W. Priyadharma, M.A. atau akrab disapa Pak Ibek adalah seorang dosen dengan pengalaman mengajar lebih dari dua belas tahun di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran. Pak Ibek mendapatkan gelar sarjana di program studi Manajemen Komunikasi Fikom Unpad, lalu gelar magister dan doktor di University of Erfurt, Jerman. Beliau telah mengabdi sebagai dosen di Fikom Unpad sejak tahun 2009.
(Sumber: https://instagram.com/pa_ibek)
Belasan tahun pengalaman mengajar yang dimiliki Pak Ibek tidak menghentikan niat beliau untuk terus belajar dan mencoba hal baru. Pada bulan Maret 2023 lalu, beliau baru saja berangkat ke Jerman untuk mengajar di University of Erfurt. Beliau mendapatkan kesempatan untuk dikontrak menjadi dosen tamu selama satu tahun melalui DAAD (Deutscher Akademischer Austauschdienst) atau German Academic Exchange Service.
Meski terdengar “kebetulan”, tetapi persiapan Pak Ibek untuk program ini sudah dilaksanakan sejak satu tahun lalu. Proses menjadi dosen tamu menghabiskan waktu yang cukup lama. Dari pihak University of Erfurt harus mengajukan proposal ke DAAD untuk disetujui dan Pak Ibek juga turut serta dalam pembuatan isi proposal tersebut. Mempersiapkan dokumen, proses pembuatan, dan penyusunan isi konten proposal tidak sia-sia, karena Pak Ibek juga telaten dalam mempersiapkan hal ini sampai akhirnya pengajuan disetujui di bulan Desember 2022.
“Opportunity ya” Kita nggak bisa tau kapan kesempatan seperti ini datang lagi. Saya orangnya fleksibel dan open terhadap tantangan dan kesempatan baru yang kita belum pernah coba,” ujar Pak Ibek saat ditanya mengapa ingin kembali ke Jerman dan mengambil kesempatan untuk menjadi dosen tamu di University of Erfurt. Selain itu, beliau juga ingin bisa membagikan pengalaman yang telah didapatkannya untuk kebermanfaatan Fikom Unpad nantinya.
(Sumber: https://instagram.com/pa_ibek)
Saat ini Pak Ibek mengajar untuk beberapa mata kuliah, dua di antaranya adalah mata kuliah mengenai media di Asia Tenggara dan komunikasi pembangunan dan perubahan sosial. Selama menjadi dosen tamu, beliau mengajar di jenjang Bachelor’s Degree (sarjana) dan Master’s Degree (magister) dengan mahasiswa yang datang dari berbagai macam latar belakang. Beberapa mahasiswa merupakan mahasiswa internasional yang berasal dari luar Jerman. Hal ini menjadi pengalaman baru yang menarik bagi Pak Ibek dalam mengajar sebagai dosen.
Terdapat perbedaan yang dihadapi oleh Pak Ibek selama mengajar di Jerman dan Indonesia. Beberapa di antaranya adalah mengenai bahan pembelajaran yang lebih terperinci dan detail, sehingga beliau harus mempersiapkannya dari jauh-jauh hari dengan persiapan yang lebih detail dan kompleks. Selain itu juga interaksi antara dosen dan mahasiswa di luar kelas berlangsung via email.
Tentu ada tantangan yang dihadapi oleh Pak Ibek selama mengajar di Jerman. Beberapa di antaranya adalah perbedaan proses pembelajaran di Indonesia dan Jerman yang mengharuskan beliau untuk beradaptasi dengan keadaan dan birokrasi yang baru. Selain itu, ritme kerja yang dihadapi juga berbeda. Beliau harus menyesuaikan dengan ritme kerja yang biasa diterapkan di sana, selain juga perbedaan etos dan budaya kerja yang menjadi salah satu tantangan utama.
Hebatnya, tantangan dan berbagai pembiasaan yang harus dilakukan tidak menjadi halangan untuk beliau melanjutkan perjalanannya di Jerman. Tidak hanya mengajar, beliau juga mengakui bahwa pengalaman ini adalah pengalaman yang baru baginya, beliau menerapkan pemikiran untuk belajar hal yang baru secara terus menerus, karena sejatinya proses mengajar adalah bagian dari belajar itu sendiri. Simak juga wawancara perkenalan Pak Ibek di website University of Erfurt, disini. (JJC)