
Menyambut Dies Natalis Fikom Unpad yang ke-63, Fikom Unpad dan Pusat Studi Komunikasi, Media dan Budaya Menggelar Diskusi Publik “Dinamika Ilmu Komunikasi di Indonesia”
Fakultas Ilmu Komunikasi bekerjasama dengan Pusat Studi Komunikasi, Media, dan Budaya menggelar diskusi ilmiah “dinamika Ilmu Komunikasi di Indonesia” dalam rangka menyambut Dies Natalis ke-63 Fikom Unpad. Acara ini diselenggarakan melalui zoom dan live pada YouTube Fikom Unpad Official pada Selasa, 29 Agustus 2023. Diskusi dimoderatori oleh salah satu dosen prodi Ilmu Komunikasi, Preciosa Alnashava Janitra, M.I.Kom dengan menampilkan tiga narasumber ahli di bidang ilmu komunikasi, masing-masing membawakan pandangan tentang berbagai aspek ilmu komunikasi di Indonesia. Acara dibuka dengan sambutan dari Ketua Dies Natalis ke-63 Fikom Unpad, Dr. Uud Wahyudin. Beliau menyampaikan harapannya, semoga dengan diskusi ini dapat berkontribusi pada perkembangan Ilmu Komunikasi di masa mendatang.
Holy Rafika Dhona yang merupakan Dosen di Universitas Islam Indonesia (UII) membuka diskusi dengan membahas pendekatan materialis dalam studi komunikasi Indonesia. Beliau menggarisbawahi pentingnya memahami peran materi, ekonomi, dan politik dalam konteks komunikasi. Pendekatan ini memungkinkan kita untuk lebih mendalam dalam menganalisis bagaimana media, teknologi, dan informasi berperan dalam masyarakat Indonesia. Holy menguraikan bahwa pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor material dapat membantu kita mengatasi isu-isu seperti ketidaksetaraan media dan pembatasan akses informasi. Menurutnya, munculnya field baru seperti komunikasi kesehatan, komunikasi pariwisata, komunikasi kebencanaan atau konsep yang lain seperti ‘komunikasi Islam’, atau ‘komunikasi hati’, tidak membuahkan gagasan baru. Studi komunikasi masih setia bertahan pada pendekatan, konsep yang sama.
Gilang Desti Parahita yang seorang Asisten Profesor di Departemen Ilmu Komunikasi FISIPOL UGM, membahas tantangan komunikasi yang dihadapi dalam konteks pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Beliau menyoroti peran penting komunikasi dalam mempromosikan kesadaran akan isu-isu lingkungan dan sosial yang mendesak. Gilang juga menekankan bagaimana teknologi dan media sosial mempengaruhi cara kita berkomunikasi tentang masalah-masalah tersebut. Dalam era di mana informasi mudah tersebar, kesadaran, dan aksi kolektif menjadi kunci untuk mencapai pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Justito Adiprasetia yang merupakan dosen Fikom Unpad mengajukan pandangan yang menarik dengan merujuk pada konsep “we have never been modern.” Beliau membahas bagaimana konsep ini mempengaruhi pemahaman kita tentang modernitas dan teknologi di Indonesia. Tito menekankan bahwa kita perlu merenungkan hubungan antara tradisi dan modernitas dalam konteks komunikasi di Indonesia. Dalam dunia yang semakin terhubung dan kompleks, pemahaman tentang bagaimana teknologi berinteraksi dengan budaya lokal menjadi penting untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang dinamika komunikasi.
Diskusi publik ini ditutup dengan sesi tanya jawab dan closing statement oleh para pembicara mengenai bagaimana dinamika topik komunikasi di Indonesia. Diskusi ini membuka wawasan yang menarik tentang berbagai aspek ilmu komunikasi di Indonesia. Para narasumber menyoroti bagaimana perubahan sosial, ekonomi, dan teknologi mempengaruhi cara kita berkomunikasi dan memahami dunia di sekitar kita. Diskusi ini mengingatkan kita akan pentingnya terus menerus merefleksikan dan mengkaji perkembangan dalam ilmu komunikasi, terutama dalam konteks Indonesia yang dinamis. (JJC/DM)